LEGENDA /SEJARAH DESA BATU BELAMAN
Penduduk yang pertama kali yang tinggal di desa Batu Belaman adalah orang Madura/ pendatang dari pulau Madura yang bermukim di antara 4(empat) titik yaitu:
- Penengkongan atau di sebut dengan natai ulin.
- Daerah stum.
- Daerah perbatasan pasir panjang (induk)
- Pangkalan Lima.
Adapun nama –nama penghuni yang pertama kali tnggal di desa Batu Belaman adalah:
- Kai’ Saleh/Amat yang berasal dari pulau Madura.
- Saudara Rakman Bangen yang berasal dari pulau Madura.
- Kai’ Leleng yang berasal dari pulau Madura.
- Mojo juga berasal dari pulau Madura.
Awal mula di namakan Desa Batu Belaman di ambil dari Bahasa Banjar yang artinya Batu Halaman atau tempat perdamaian. Karena pada saat itu terjadi perebutan lahan atau sengketa lahan antara Desa Pasir Panjang, pada tahun 1953. Pada saat itu, desa Batu Belaman masih bersifat desa dedetifatau desa persiapan. Setelah sengketa tanah selesai, mulailah pendatang-pendatang atau kerabat keempat tokoh itu datang dan untuk menetap di desa Batu Belaman mereka hidupnya menyebar dan masyarakat memilih kepala kampung atau yang saat ini di beri nama Kepala Desa diantaranya adalah:
- Kiyai’ Leleng, sekretaris Rekman berjabat dari awal terbentuknya desa Batu Belaman dan jabatan berakhir sampai tahun 1960.
- Rekman, sekertaris Anang Teros awal jabat dari tahun 1960 sampai dengan 1965 dan pada tahun 1965 Rekman di berhentikan.
- Anang Teros, sekertaris Muhram awal jabat tahun 1965 sampai dengan 1973.
- Anang Teros, sekertaris Sediyo awal jabatan tahun 1973 sampai dengan 1984. Setelah itu tahun 1984 Sampai tahun 1990 terjadi kekosongan pimpinan.
- Misdin, sekertaris Sediyo awal jabat dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1993.
- Pada tahun 1993 barulah masyrakat melakukan pemilihan kepala desa dengan melakukan pemilu dan akhirnya terpilih Samsul Bahri, sekertaris Ramin awal jabatan dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2001,
- Pada Tahun 2001 terpilihlah Bapak PUTO sebagai Kepala Desa dan sekertaris dijabat MASJUNI yang berakhir masa jabatannya tahun 2007.
- Pada Tahun 2007 sampai 2009 pemerintahan desa di pimpin oleh Bapak ERNAS PARIDAIN sebagai Pj Kepala Desa.
- Pada Tahun 2009 Dilakukan kembali pemilihan kepala desa dengan cara yang sama dan terpilih lagi Bapak PUTO sebagai Kepala Desa, dari Tahun 2009 sampai 2011, dengan sekertaris Lisna.
- Pada tahun 2011 sampai 2012 Pemerintahan Desa dipimpin oleh LISNA sebagai PLT Kepala Desa.
- Pada Tahun 2012 Tepatnya Tanggal 16 Juni 2012 Terpilihlah ARDIANSYAH sebagai Kepala Desa Batu Belamandan sekretaris Lisna.Pada Tahun 2013 Terjadilah pergantian jabat sekretaris menjadi MAHMUDIN dari Tahun 2013 hingga Saat Ini dan Masa Berakhirnya Jabatan Kepala Desa ARDIANSYAH Pada Tahun 2018.
- Pada tahun 2018 sampai 2019 Pemerintahan Desa dipimpin oleh Bapak SYAMSUL ARIFIN,AMK sebagai Pj Kepala Desa.
- Pada Tahun 2019 tepatnya tanggal 24 Oktober Tahun 2019 dilantiknya kepala desa terpilih Bapak RUDI HARTONO sebagai Kepala desa Batu Batu Belaman Preode 2019 sampai 2025.
Pada tahun 1965, kepala kampung atau kepala desa dan sekertaris Desa Batu Belaman mengajukan kepemerintahan untuk menjadi desa dipinitif atau desa tetap. Pada tahun 1966 desa Batu Belaman sudah menjadi desa dipinitif atau desa tetap dengan jumlah penduduk pada saat itu 70 kepala keluarga dengan 350 jiwa terpencar, pada saat itu juga terjadi pengambil alihan Pangkalan Lima di ambil alih oleh ARSEL ( Arut Selatan) yang saat itu di beri nama Natai Buana.
Pada tahun 1975 sampai dengan 1976, terjadilah pengumpulan penduduk dan pemukiman atau rumah-rumah terpencar, sehingga di jadikan satu lokasi yang berada di desa Batu Belaman saat ini. Dengan berbatas ujung timur dengan sungai kapitan, ujung tenggara berbatasan dengan AURI, ujung Barat berbatas dengan Pasir Panjang, dan ujung Selatan berbatas dengan Aliran sungai sintuk / Desa Pasir panjang.
karakteristik Desa Batu Belaman.
Desa Batu Belaman merupakan desa petani atau Perkebunan, yang pada awalnya masyarakat atau penduduknya berkerja kayu, pada tahun 1973 sampai 1974 mata pencarian penduduknya beralih kepertanian. Pada tahun 1978 sampai 1979, 80% mata pencarian penduduk adalah petani hortikurltura hingga saat ini. walaupun ada beberapa penduduk yang beralih kepeternakan, berdagang, kerja diperusahaan dan pegawai negri sipil. Tapi mereka masih tetap bertani hortikultura sebagai hasil sampingan.
- Pola Lokasi atau Wilayah Desa Batu Belaman
Desa Batu Belaman merupakan tipe desa perladangan (DPL) karena penduduknya bergantung kepada pertanian yang memanfaatkan tanah kering untuk bercocok tanam baik dari tanaman palawija dan tanaman hortikultura, tapi ada juga sebagian kecil penduduknya mulai menanam lahannya dengan tanaman kelapa sawit dan karet.
- Perkembangan Desa Batu Belaman
Desa Batu Belaman masih termasuk desa swadaya (tradisional) adalah desa yang belum mampu mandiri. Jumlah penduduk pada saat ini 717 kepala keluarga dengan 2.847 jiwa Yang terdiri dari laki – laki sebayak 1.420 jiwa dan Perempuan 1.427 jiwa .
- Ciri-Ciri Masyarakat Desa Batu Belaman
- Tali siraturahminya kuat atau ikatan saudaranya sangat kuat,
- Saling tolong menolong dan membantu dalam kekeluargaan,
- Emosional yang tinggi,
- Mudah diajak untuk membangun desa,
- Sifat gotong royong masih sangat tinggi,
- Mata pencaharian masyarakat rata – rata bertani.
- Adat Istiadat Desa Batu Belaman
- Tujuh bulanan di lakukan pada ibu yang hamil pada usia tujuh bulan
- Betimung dilakukan pada calon pengantin
- Maulid Nabi Muhammad dilakukan pada bulan Rabiul Awal setiap rumah secara bergantian dengan membuat nasi tumpeng dan di sekelilingnya di beri kue,buah-buahan dan bendera.
- Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad S.A.W diloakukan setiap bulan rajab.
- Lamaran/tunangan di lakukan pada saat meminang anak gadis dengan membawa kue dan tanda pengikat.
- Junjuran/Antaran yang dilakukan pada saat sehari sebelum melakukan pernikahan.
- Memperingati (selamatan) jika ada keluarga yang meninggal dari 1 sampai 7 hari melakukan tahlilan,tahlilan di lakukan kembali pada waktu 40 hari,100 hari,1 tahun,2 tahun,dan 1.000, setelah itu Haul (di lakukan setahun sekali setelah nyeribu setiap tanggal wafatnya).
- Selamatan kampung dilakukan setahun sekali setiap Taggal 1 Muharrom atau tahun baru hijriyah.
- Selamatan pada bulan sapar,bulan rebbe,bulan rasol.
- Bebadak dilakukan pada calon pengantin perempuan dan laki-laki seminggu sebelum acara pernikahan.